Jumat, 25 Februari 2011

Analisis SWOT


TUGAS MANAJEMEN


Logo Warna 










Disusun oleh:
Nama         : Panca Indra Alfeus Garcia Sahetapy
                   No. Nim     : 10.33.033              





STIMIK BINA PATRIA MAGELANG
Jl. Raden Saleh No. 02 Magelang 56116 Phone (0293)362993


Pilihan Strategi berdasar
analisa SWOT

 























1.1 Turn around strategy, yaitu strategi untuk melakukan pembenahan/perbaikan terhadap kondisi bisnis yang ada sekarang melalui pencarian metode lain agar perusahaan efisien,penghapusan produk yang tidak menguntungkan, pengurangan angkatan kerja yang tidak produktif, pemotongan aktifitas yang tidak perlu dilakukan, merapikan distribusi dan lain-lain.

Strategy defensif (Defensive strategy)
Yaitu strategi untuk melakukan/mempertahankan posisi yang ada pada saat ini atau beberapa kondisi yang terbatas maka perusahaan tidak harus survive. Berikut beberapa strategy defensive yang dapat diterapkan sesuai dengan urutan skala prioritas dari strategi penghematan yang jika diterapkan tidak ada hasil maka strategy berikutnya adalah divestasi jika strategy inipun tidak menolong perbaikan perusahaan maka jalan dan strategi tekahir adalah likuidasi.

a.       Strategi Penghematan/Retrenchment
Penghematan terjadi ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan biaya dan asset untuk mengatasi penurunan dan profit. Strategi ini jugs disebut strategi turnaround, atau reorganisasi.  Selama strategi ini bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dan dari pemilik, karyawan, dan media.
Langkah awal dalam pelaksananaan strategi penghematan ini  adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak produktif, jika ini tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif  dengan syarat perusahaan mengalami penurunan penjulan. Wujud nyata dari strategi ini berupa, pemangkasan lini produk penutupan unit bisnis, penutupan pabrik, otomatisasi proses, pengurangan karyawan, system pengendalian biaya yang ketat.
Pedoman yang harus dijalankan agar strategi retrenchement efektfi:

-          Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan memiliki kompetensi distingtif.
-          Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah
-          Inefisiensi, profitablilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan dan pemilik untuk melakukan reorganisasi.
-          Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal.

b.      Divestment Strategy, yaitu penjualan satu atau lebih bisnis yang ada sekarang atau pemisahan bagian perusahaan yang ada sekarang. Hal ini dilakukan karena kegagalan yang terjadi secara konsisten pada bisnis tersebut dalam mencapai tujuannya. Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka penjualan asset nonproduktif ataupun selanjutnya asset produktif seperti tanah, bangunan, dan aktiva tetap lainnya perlu dilakukan untuk memperoleh dana segar. Strategi divestasi juga sering dilakuakn untuk menggali modal untuk selanjutnya digunakan mendanai akuisisi atau investasi. Pedoman yang harus diikuti agar strategi divestasi berjalan efektif adalah:
-          Penghematan gagal dilakukan untuk memperbaiki keadaan
-          Divisi perlu sumber daya lebih dari yang ada
-          Divisi bertanggung jawab atas performa perusahaan yang buruk
-          Divisi tidak berjalan dengan organisasi
-          Banyak dana kas yang dibutuhkan dan tidak dapat digali dari sumber lain

c.       Strategy likuidasi, yaitu stretegi untuk menjual aset bisnis yang ditutup akibat kegagalan atau tidak dapat secara konsisten mencapai tujuan.
menjual asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan strategi likuidasi. Stragegi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki konsekuensi secara emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti daripada terus menerus kehilangan sejumlah uang (bangkrut).

Pedoman yang harus diikuti agar strategi likuidasi efektih:
-          Ketika strategi penghematan dan divestasi tidak berhasil
-          Hanya alternative bangkrut, likuidasi adalah satu-satunya cara untuk memperoleh dana kas  atas asset perusahaan.
-          Pemilik perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengancara menjual asset perusahaan.



1.2    Analisis SWOT suatu teknik analisis untuk mengkaji desa dalam suatu lingkungan secara keseluruhan. Untuk mengkaji suatu organisasi perlu dilakukan dengan melihat factor internal (yang muncul dari dalam desa) dan faktor eksternal (yang ada atau datang dari luar desa).  

Faktor-faktor internal yang dapat dianalisis yaitu:
-           Kekuatan (Strengths) dan
-          Kelemahan (Weaknesses)

Sedangkan factor-faktor eksternal, yaitu:

-          Peluang (Opportunities) dan
-          Ancaman (Treats)

Contoh analisis SWOT:

1.       Strenght (kekuatan)
-          Sumber daya keuangan yang memadai
-          Sumber daya manusia dengan keahlian yang tinggi
-          Infrastruktur pedesaan yang cuku lengkap
-          Jumlah keanggotaan yang besar
2.       Weaknesses (Kelemahan)
-          Tidak memiliki arah perencanaan strategi yang jelas
-          Penggunaan fasilitas administrasi yang kurang memadai
-          Tidak mempunyai kompetensi manajerial yang baik
-          Pelayanan kepada masyarakat masih kurang
-          Terbelakang dalan penelitian dan pengembangan
3.       Opportunities (Peluang)
-          Mengembangkan program-program penguatan sumber daya manusia
-          Banyak lembaga-lembaga yang siap untuk bekerjasama
-          Melakukan diversifikasi program kegiatan (mengembangkan program yang berbeda dengan yang lain)
4.       Threats (Ancaman)
-          Pertumbuhan organisasi yang lamban
-          Intervensi negative terhadap lembaga
-          Turunnya dukungan anggota terhadap organisasi
-          Setiap musim kemarau kekurangan air bersih, sebaliknya
-          Setiap musin hujan terjadi longsor dan banjir

MENENTUKAN STRATEGI-STRATEGI BERDASAR HASIL ANALISIS SWOT
                Setelah hasil analisis SWOT dilakukan yang menghasilkan factor-faktor internal(Kekuatan, dan kelemahan) dan eksternal (Peluang, dan Ancaman), maka berdasar hasil tersebut digunakan untuk menentukan stategi-strategi, yaitu:

1.       Strategi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam  memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
2.       Strategi (WO) yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
3.       Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan(S) untuk menghindari ancaman (T)
4.       Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari dari ancaman (T).


Berdasar hasil analisis factor-faktor kelemahan SWOT diatas ditetapkan strategi-strategi dibawah ini:

         Faktor-faktor Internal

Faktor Eksternal


(S) Strenghs/Kekuatan
(W) Weaknesses
Kelemahan
Opportunities
Strategi SO:
Mengembangakan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan S, untuk enghindari ancaman T
Strategi (WO)
Mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada
Treats
Strategi ST
Mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T).
Strategi SO
Mengembangkan suatu strategi dalam  memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.




Daftar Isi